MANADO, 28 OKTOBER 2023 – Salah satu bank terbaik di Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga atau “Bank”; IDX: BNGA), kemarin resmi melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited), sebesar Rp6,3 triliun.
Jumlah ini diraih selama sembilan bulan pertama tahun 2023 (9M23), atau naik sebesar 25,8 persen untuk year-on-year (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp196,6. Dalam siaran pers yang diterima MANADONES, Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan menjelaskan, bahwa capaian ini dari kinerja keuangan yang baik, serta mereka menjaga progress berkelanjutan dalam transformasi Perusahaan. “Kami meraih return on equity (ROE), sebesar 15,4 persen pada 9M23, naik dari 12,9 persen pada 9M22. Pencapaian dari kinerja keuangan ini mencerminkan sikap proaktif atas prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang diterapkan berjalan efektif,” katanya.
Dia juga menjelaskan, Gross non-performing loan atau NPL membaik menjadi 2,4 persen dari 3,6 persen pada 9M22, dan 2,5 persen pada 2Q23. “Di tengah kondisi, yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas,” terangnya, seperti dikutip dalam siaran persnya. Selain itu, ditegaskan Darmawan, fokus utama mereka masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan.
CIMB Niaga, kini senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR), dan loan to deposit ratio (LDR), masing-masing sebesar 23,8 persen dan 86,4 persen. Total aset konsolidasian per 30 September 2023, sebesar Rp329,1 triliun (+7,2 persen YoY), yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Untuk, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp235,3 triliun, dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7 persen. Sementara itu, CASA tumbuh 4,5 persen YoY, sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 5,2 persen YoY menjadi Rp205,6 triliun (atau Rp205,5 triliun di luar pembiayaan Salam), dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) (+8,1 persen YoY), diikuti Corporate Banking (+6,0persen YoY), dan Consumer Banking (+5,9persen YoY). Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil atau KPM menjadi (+11,5 persen YoY), dan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR menjadi (+2,7persen YoY). “Kami juga aktif berpartisipasi sebagai pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang dilakukan baru-baru ini. Ini merupakan bagian dari strategi Bank untuk mencapai status Net Zero pada 2050,” tutup Lani.(graceywakary)