Dirut PT MSH Optimistis KEK Bitung Masih Disukai Investor

Direktur Utama (Dirut), dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Membangun Sulut Hebat (MSH), Jeffry Lungkang SE MM.

MANADO, 12 JUNI 2023 – Direktur Utama (Dirut), dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Membangun Sulut Hebat (MSH), Jeffry Lungkang SE MM, selaku pemimpin tertinggi dari pengelola dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, optimistis.

 

Bacaan Lainnya

Dalam siaran pers yang dikirimkan pada MANADONES, Lungkan menjelaskan alasan optimistisnya, bahwa PT MSH telah menerima 70 surat minat, atau surat permohonan berinvestasi dibeberapa sektor unggulan di KEK Bitung, yang semuanya adalah perusahaan dalam dan luar negeri. Namun surat minat ini, diakui Lungkang belum langsung terealisasi, karena sebagian besar para investor berharap agar lahan yang ada untuk berusaha atau mendirikan perusahaan mereka adalah lahan yang rata dan tidak berbukit.

 

Menurut Lungkang, lahan utama sebesar 92 Ha milik Pemprov yang diserahkan ke PT MSH belum siap, karena lahan tersebut masih berbukit. “Kamipun, sudah berupaya mencari Investor dana untuk pembebasan lahan, dan pematangan lahan atau cut and fill. Kami berharap, di tahun ini PT MSH sudah mendapatkan Investor tersebut, sehingga para Investor yg selama ini masih wait and see bisa datang kembali untuk melanjutkan investasi di KEK Bitung. Dan, kami optimistis dengan hal itu,” jelasnya.

 

Selain itu, dalam siaran pers ini, dia juga menjabarkan KEK Bitung saat ini, telah memiliki delapan perusahaan, yang dikelola oleh satu perusahaan dari China, dua perusahaan campuran China dan Indonesia, serta lima dari pengusaha Indonesia. Lungkang juga menjawab, tentang KEK Bitung dikatakan lambat oleh Dewan Nasional KEK Pusat dalam seminar pekan lalu di Manado, harus dipahami. Dimana, penguasaan lahan KEK Bitung oleh Pemerintah Provinsi Sulut, sebagai Pengusul berdirinya KEK Bitung baru ada 20 persen atau 92 Ha, dari yg direncanakan seluas 534 HA. “Dan kami optimistis, KEK Bitung akan lebih baik sebelum tahun 2023 ini berakhir,” tambahnya.

 

Sebelumnya, dalam data yang diurai oleh Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK yang diungkap oleh Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ellen Setiadi, yang menjadi narasumber di Seminar Penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Strategi Percepatan Investasi di Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) pekan lalu di Manado menyebut KEK Bitung dan KEK Likupang masuk dalam 6 KEK yang tidak berjalan yaitu KEK Palu, KEK MBTK, KEK Morotai, dan KEK Sorong.

 

Ellen juga mengungkap adanya keputusan atas 6 KEK yang tidak berjalan yaitu diberikan waktu hingga Desember 2023 untuk merealisasikan investasi pembangunan dan pengembangan KEK dengan evaluasi setiap 6 bulan. “Dan dalam hal tidak terdapat realisasi investasi yang siginifikan, maka 6 KEK tersebut diusulkan untuk dicabut status KEK-nya dan dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN,” tegasnya. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *