MANADO, 7 JUNI 2023 – Dua kawasan unggulan dan prioritas di Sulawesi utara (Sulut), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang dan Bitung, hingga kini tidak mengalami perkembangan signifikan sejak beroperasi tahun 2019 lalu.
KEK Bitung yang berdiri berdasarkan PP no 32/2014 Mei 2014 dengan kegiatan utama Industri pengolahan kelapa, pengolahan perikanan dan logistic, dan KEK Likupang PP Minut yang memiliki dasar di PP No.84/2019 Desember 2019 untuk kegiatan pariwisata, disebut dalam data yang diurai oleh Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK yang diungkap oleh Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ellen Setiadi masuk dalam 6 KEK yang tidak berjalan yaitu KEK Palu, KEK MBTK, KEK Morotai, dan KEK Sorong. “Dari 20 KEK, hanya 7 KEK yang optimal yaitu KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Mandalika, KEK Sei Mangkei, KEK Nongsa, dan KEK BAT,” terangnya saat menjadi narasumber di Seminar Penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Strategi Percepatan Investasi di Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) pagi tadi di Manado.
Sementara sisanya ada 5 KEK yang belum optimal yaitu KEK Tanjung Lesung, KEK Arun Lhokseumawe, KEK Tanjung Kelayang, KEK Lido, dan KEK Singhasari. Dan satu KEK dalam masa pembangunan yaitu KEK Sanur.
Tidak hanya itu, dihadapan 108 peserta yang hadir yang mewakili pimpinan Kepala Bank Indonesia (BI) di Sulampua, dan para pejabat utama di Pemerintah Provinsi Sulawesi utara dan kabupaten kota, Ellen juga mengungkap adanya keputusan atas 6 KEK yang tidak berjalan yaitu diberikan waktu hingga Desember 2023 untuk merealisasikan investasi pembangunan dan pengembangan KEK dengan evaluasi setiap 6 bulan. “Dan dalam hal tidak terdapat realisasi investasi yang siginifikan, maka 6 KEK tersebut diusulkan untuk dicabut status KEK-nya dan dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN,” tegasnya.
Hal ini dikuatkan juga dengan data yang dikeluarkan oleh Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kementerian Investasi/BKPM, Noor Fuad Fitrianto yang juga hadir sebagai narasumber di seminar yang dipandu langsung oleh Direktur BI Kantor Perwakilan (KPw) Sulut, Andry Prasmuko. Dimana, pada 2022 lalu investasi yang masuk ke KEK Bitung hanya mampu diangka Rp595,5 miliar dan di tahun 2023 ini ditarget menjadi Rp1,335 triliun, begitu juga dengan KEK Likupang yang pada 2022 lalu hanya di Rp188,37 miliar dan di tahun 2023 ini ditarget hingga Rp234,2 miliar. (graceywakary)