ASM GMIM Baitel Kolongan Minut Belajar Pilah Sampah Plastik

Penjelasan Gracey Wakary dari Proyek Karema tentang jenis sampah plastik yang bernilai dan bisa di daur ulang, di hadapan ASM GMIM Baitel Kolongan Wilayah Mapanget Kolongan Minut,pagi tadi.

MANADO, 19 FEBRUARI 2023 – Bagi Michael Ratag, siswa SD Kelas 2 di salah satu SD swasta di Kota Manado, memilah sampah bukan hal yang baru baginya.

 

Bacaan Lainnya

“Di rumah, mama selalu mengajarkan agar sampah dibuang pada tempatnya. Saya juga sering diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Ratag, saat hadir dalam sosialisasi 15 menit tentang Jangan Buang Sampah Sampah Plastik Sembarangan untuk Anak Sekolah Minggu (ASM), yang digelar oleh Proyek Karema dan Komisi Lingkungan jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Baitel Kolongan, Kabupaten Minahasa utara (Minut), pagi tadi.

 

Tidak hanya Ratag, Nia dan Agung pun tidak kalah seru memberikan jawaban menarik mengenai sampah plastik. Bagi mereka jika tidak ada tempat sampah, maka plastic yang mereka miliki akan mereka bawa kembali ke rumah untuk dibuang di tempat sampah yang ada.

 

Dalam kegiatan, yang dihadiri oleh sekitar 30 ASM ini, Gracey Wakary SH dari Proyek Karema menjelaskan, sampah plastik yang dibuang sembarang akan berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu pecinta lingkungan ini, juga mengurai jenis sampah plastik yang memiliki nilai jual saat tidak digunakan.

 

Para guru dan ASM GMIM Baitel Kolongan Mapanget Minut usai kegiatan sekolah minggu dan sosialisasi 15 menit pilah sampah plastik.

“Tapi, sampah plastik seperti botol kemasan jika dikumpulkan, itu bisa menghasilkan uang untuk diberikan ke gereja dan sekolah minggu dalam bentuk persembahan sekaligus disisihkan juga untuk uang jajan,” kata Gracey, sembari menambahkan, sampah plastik jika dibakar akan berdampak tidak baik pada lingkungan.

 

Salah satu guru ASM GMIM Baitel Kolongan, Meisy Kalesaran menyebut pembelajaran memilah sampah dan melihat nilai sampah, amat berguna bagi ASM, kedepannya. Dengan harapan, ASM bisa ikut terlibat dalam menjaga lingkungan, kedepannya.

 

Menurut anggota Komisi Lingkungan GMIM Baitel Kolongan, Inri Kaseger ST MSc sosialisasi tentang lingkungan pada usia dini seperti pada ASM menjadi bagian program utama di jemaat mereka, selain pada jemaat lainnya. Dimana, jemaat  disebutnya sedang menjalankan program sampah jadi uang untuk mendukung program pembangunan mereka saat ini, selain program Eco Enzim yang sedang mereka jajaki untuk Wanita Kaum Ibu (WKI).

 

Jemaat GMIM Baitel sendiri sudah melakukan pejajakan kerja sama dengan salah satu penggiat daur ulang sampah plastik yang ramah lingkungan, dan menyiapkan diri untuk mendukung program lingkungan ini. (gyo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *