Perdana Berkunjung ke Pulau Terluar Sangihe Pj Bupati Tamuntuan Sambangi Masyarakat dan Serahkan Bantuan

Pj Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan yang menjadi pemimpin Sangihe pertama yang melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke pulau pulau terluar milik NKRI yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan berbatasan dengan Filipina.

ADVETORIAL

TAHUNA, 23 SEPTEMBER 2022 – Komitmen untuk menjadi pemimpin yang baik, dekat dengan masyarakat, dan paham kondisi kawasan wilayahnya, membuat Penjabat (Pj) Bupati dr Rinny Tamuntuan, selama dua hari sejak 20 September lalu, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke pulau pulau terluar yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Bacaan Lainnya

 

Dalam kegiatan perdana nya ini, Pj bupati perempuan pertama di Tanah Tampungang Lawo ini, telah menyambangi enam pulau diantaranya Pulau Bukide Kecamatan Nusa Tabukan, Pulau Matutuang, Marore, Kawio Kecamatan Kepulauan Marore dan Pulau Kawaluso serta Pulau Lipang Kecamatan Kendahe.

 

Tidak hanya berkunjung Pj Bupati dr Rinny Tamuntuan juga membawa bantuan dan menyalurkannya langsung ke masyarakat di kepulauan.

Selama berkunjung ke pulau-pulau di Kabupaten Sangihe ini, Tamuntuan langsung berbaur dan disambut hangat oleh masyarakat pulau. Tak hanya berkunjung, Tamuntuan juga menyerahkan bantuan serta mendengarkan aspirasi masyarakat.

 

“Dalam kunker Pemkab Sangihe ini, juga merupaka kunjungan perdana saya, usai dipercayakan Gubernur Olly Dondokambey sebagai Penjabat Bupati Sangihe. Tentunya saya merasa sangay senang, bersukacita dan bersyukur karena Tuhan memberikan cuaca yang indah dalam pelayaran saya dan rombongan, hingga bisa bertemu dan melihat langsung pulau pulau yang menjadi kawasan perbatasan NKRI yang ada di Sangihe,” ujar Tamuntuan.

 

Pj Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan yang selalu memberikan diri pada msyarakat dengan bertemu langsung tanpa pandang bulu.

Pemkab Sangihe kata Rinny yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini, juga membawa bantuan untuk masyarakat pulau, berupa beras rawan pangan dan bantuan makanan anak dari Dinsos Provinsi Sulut, Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, penyerahan surat Ijin tempat usaha di Kampung Marore, serta penyerahan bibit itik di Pulau Bukide.

 

“Juga ada penyerahan bantuan yang dibawa langsung oleh Kepala Badan (Kaban) Perbatasan Provinsi Sulut, Jetti Pulu diantaranya satu unit mesin 15 PK, untuk operasional Camat Marore, mesin jaring apung 34 unit untuk nelayan serta tas anak sekolah dasar 20 unit,” ungkap Tamuntuan.

 

Lanjutnya, sangat di harapkan bantuan ini dapat digunakan sebaik mungkin dan juga mengharapkan dukungan seluruh masyarakat untuk mendukung program Pemkab Sangihe

 

Pj Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan yang tak kenal lelah memberi diri untuk melihat warganya yang ada di pulau pulau perbatasan.

Selama berada di Pulau-pulau, Penjabat bupati juga langsung membeberkan prioritas Pemkab yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat pulau khususnya pulau terluar yang ada di Kecamatan Kepulauan Marore yakni penanganan kesehatan dan juga pendidikan.

 

“Saat mendengar aspirasi masyarakat yang ada di Kecamatan Kepulauan Marore, Pemkab Sangihe berupaya akan memperhatikan penanganan kesehatan, dan pendidikan.,” ungkap pj bupati,  sembari menambahkan dirinya kala meninjau langsung di Puskesmas pembantu  Kampung Matutuang yang sudah rusak, membuatnya menjadikan cacatan utama prioritas untuk diperbaiki dan dibenahi.

 

Selain itu, istri tercinta dari Ketua DPRD Sulut dr Andy Silangen ini, mengungkapkan ada permintaan masyarakat Kampung Kawio, untuk penambahan  tenaga kesehatan khususnya bidan, serta pelayanan seperti Puskesmas Keliling (Pusling) air, untuk merujuk masyarakat ke Puskesmas Marore.

 

Kunjungan ini, Pj Bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan juga didampingi Kepala Badan perbatasan Sulut dan Forkopimda.

Pemkab Sangihe, ungkap Pj Bupati Rinny juga memprioritaskan pembangunan pos lintas batas negara yang akan dipacu Pemkab mulai dari penyiapan lahan, di Kecamatan Kepulauan Marore yang notabene berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina.

 

“Dan, hal yang diungkapkan juga oleh masyarakat di wilayah perbatasan menyangkut ketersediaan kapal, karena beberapa waktu lalu hampir sebulan tidak ada kapal perintis, karena saat itu sabuk Nusantara 95 naik dok yang berdampak pada krisis pangan. Namun bersyukur saat ini sudah ada kapal Sabuk Nusantara 95, Kanon Moon dan Kapal Feri. Sehingga pelayanan kapal ke wilayah pulau sudah kembali normal,” Kunci Tamuntuan.

 

Turut Hadir dalam kunjungan tersebut, Forkopimda Sangihe, jajaran pejabat Pemkab Sangihe serta unsur vertikal. (Ryansengala/Advetorial)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *