MANADO, 15 SEPTEMBER 2022 – Dalam rangka meningkatan persatuan dan kesatuan melalui konten positif di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, menggelar Workshop Bengkel Digital Teras Negeriku “Kolaborasi Anak Negeri: Inspirasi Papua X Manado”.
Kegiatan yang digelar di Pirates Cafe Manado, (14/9) kemarin, bertujuan untuk mendorong anak muda Papua dan Manado, berkolaborasi dalam menghasilkan konten-konten kreatif dalam bentuk video Instagram Reels dan Tiktok.
“Lewat workshop Bengkel Digital Teras Negeriku, kita ingin meningkatkan kemampuan, dan kreativitas konten digital masyarakat agar diseminasi informasi memiliki variasi konten positif, informatif dan kreatif, khususnya di TikTok dan Instagram Reels yang tengah digandrungi masyarakat saat ini,” ujar Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Dikdik Sadaka, seperti dikutip MANADONES dalam siaran pers KOMINFO RI, pagi tadi.
Jeni Karay, anak muda asal Papua yang juga influencer dan content creator di media sosial berbagi pengalamannya dalam menciptakan konten-konten kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, media sosial harus berdampak pada kehidupan sosial masyarakat agar memiliki nilai tambah. Jeni kerap berbagi pengalaman saat dirinya mendatangi daerah-daerah pedalaman di Papua melalui akun TikTok dan Instagram. “Semakin, saya menyebarkan kebaikan di media sosial, saya semakin semangat untuk terus membuat konten positif di media sosial,” ujar Jeni, sembari mengajak generasi muda Manado juga ikut serta menceritakan tentang Nyiur Melambai lewat konten-konten kreatif.
Sementara itu anak muda asli Manado yang juga merupakan influencer, Firjissie, menganjurkan kepada peserta workshop agar bergabung ke komunitas-komunitas content creator untuk mengasah kreativitas dalam membuat konten digital. Menurutnya, semua orang yang memiliki gawai dan media sosial, memiliki potensi besar untuk dapat menciptakan karya-karya konten yang bagus. “Media sosial itu jadikan sebagai aset. Nah kalau kita punya aset kan kita punya kewajiban untuk mengembangkannya,” ujarnya. (graceywakary)