MANADO, 15 JULI 2022 – Dalam pertemuan level menteri Asia initiative (MAI), yang digelar di Nusa Dua Bali, kemarin Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengingatkan komitmen dalam standar pertukaran informasi (exchange of information/EOI), serta keterbukaan untuk tujuan perpajakan (tax transparency).
Dalam siaran pers Direktorat Jenderal Pajak (DJP) RI Kemenkeu RI melalui Humas DPJ Kanwil Suluttenggomalut pagi tadi, dijelaskan Menteri Sri dalam agenda pertama yang membahas mengenai dukungan yang akan diberikan oleh Asia Initiative, Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes (Global Forum), dan organisasi patner dalam mendorong yurisdiksi-yurisdiksi di Asia untuk mengimplementasikan EOI dan tax transparency, meminta komitmen dan dukungan.
Menurutnya, manfaat yang diterima dari implementasi EOI dan tax transparency sangat besar, namun tantangan yang dihadapi untuk mengimplementasikan juga besar. Untuk itu, diperlukan komitmen dan dukungan politik dari pimpinan yurisdiksi, sebagai sinyal untuk mau bergabung dalam kerjasama transparansi global untuk melawan penghindaran pajak atau (tax evasion) dan aliran dana ilegal (illicit financial flows).
“Apabila, dukungan dari level atas telah didapatkan, langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan teknis untuk implementasi standar EOI dan tax transparency yang akan berbeda-beda tergantung dari kesiapan setiap yurisdiksi. Peran Asia Initiative sangat krusial dalam mengakselerasi agenda tax transparency dan implementasi EOI di kawasan Asia” tutur Sri Mulyani dihadapan pimpinan otoritas pajak serta para perwakilan delegasi yurisdiksi Asia juga organisasi internasional sebagai patner Asia Initiative yang hadir. (graceywakary)