40 Menit Mahasiswa Politeknik Negeri Manado Terima Kuliah Umum dari KPw PBB di Indonesia

Kepala Perwakilan (KPw) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand menjelaskan 17 SDGs PBB dihadapan mahasiswa dan staf Politeknik Negeri Manado pagi tadi.

MANADO, 6 JULI 2022 – Selama 40 menit, Kepala Perwakilan (KPw) Perserikatan  Bangsa Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand memberikan kuliah umum pada beberapa mahasiswa di Politeknik Negeri Manado.

 

Bacaan Lainnya

Wanita berkebangsaan Prancis ini, memang memberikan waktunya pagi ini, di kampus, sebelum melakukan kunjungannya siang ini, ke salah satu desa binaan Poli Manado dan International Labour Organisation (ILO) di Indonesia.

 

Valerie, dengan sigap mengajak mahasiswa yang terpilih mengikuti kegiatannya yang digelar di ruang teater di Gedung Baru Poli Manado ini, awal menanyakan tentang PBB, mulai dari tanggal berdiri hingga tujuan kekinian dimana Indonesia juga masuk sebagai anggotanya.

 

Valerie bersama para mahasiswa Politeknik Negeri Manado yang hadir.

Disini, mantan pemimpin majalah lifestyle Prancis, BIBA kemudian menjelaskan tentang kehadiran PBB, dan 17 Sustainable Development Goals (SDGs), atau tujuan pembangunan berkelanjutan mereka pada 193 negara anggotanya. “Kami ingin menciptakan dunia di mana setiap orang dapat berharap untuk diperlakukan secara adil dan bermartabat,” kata mantan KPw PBB di di Nepal, Guatemala dan Dominika ini sambil tersenyum.

 

Dia, kemudian menjelaskan tentang, bahwa PBB tidak dapat mencapai tujuannya sendiri, tanpa pemerintah, mitra, semua orang dan para mahasiswa yang hadir saat ini.

 

Komunitas internasional, termasuk Indonesia, sebutnya telah berkomitmen untuk memberikan solusi bersama bagi masalah-masalah yang menimpa seluruh umat manusia, seperti kelaparan, kemiskinan, perubahan iklim, ekstremisme kekerasan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan. PPB sendiri, melalui SDGs sebut Valerie adalah tujuan global yang terintegras. “Dimana, kita sama sama berseru dan bertindak untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini, dan memastikan bahwa pada tahun 2030 semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran,” terangnya, sembari men

 

Untuk, lebih memberikan pemahaman pada para peserta yang hadir pemilik gelar studi, MPhil dalam Manajemen Sumber Daya Manusia dari Institut de Gestion Sociale, Prancis ini kemudian mengungkapkan secara singkat tentang SDG 3 – Good Health and Well Being – secara praktis, bahwa setiap orang harus dapat mengunjungi dokter ketika mereka sakit, kemudian SDG 4 yaitu tentang pendidikan berkualitas.

 

Tidak ketinggalan tentang SDG 14 yaitu, bagaimana cara menjaga lingkungan laut. “Kita, harus melindungi samudra, laut, dan perairan pedalaman. Lautan, laut, dan perairan pedalaman yang sehat sangat penting bagi keberadaan kita. Mereka menutupi 70 persen planet kita, dan kita bergantung pada mereka untuk makanan, energi, dan air,” tuturnya.

 

Dia pun percaya, bahwa para peserta yang hadir saat ini adalah bagian dari perubahan kemanusian untuk menjaga dan melidungi bumi. “Saya percaya, bahwa politeknik dan lembaga kejuruan sangat penting bagi generasi muda kita di Indonesia dan masyarakat di mana mereka berada. Politeknik tidak hanya memberikan keterampilan yang dibutuhkan kaum muda untuk mengakses pekerjaan yang layak, tetapi mereka juga merupakan lingkungan di mana kaum muda mulai bekerja,” tegasnya.

 

Sebelumya, Direktur Politeknik Negeri Manado, Dra Mareyke Alelo SE MBA dalam sambutanya melalui zoom mengucapkan rasa terima kasih dan permohonan maafnya atas ketidakhadirannya secara offline. Alelo sendiri mengungkap bahwa dirinya saat ini berada di Prancis untuk tugas kerja sama. Selain itu, Hadir juga KPw ILO di Indonesia Mary Kent serta semua civitas akadeika di Polimdo. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *