Dianggap tak Adil Putusan Wasit di Turnamen Kapolres Sangihe Cup 2022 Dipertanyakan

Kericuhan di Kapolres Sangihe ini dipicu oleh aksi wasit yang diduga berat sebelah.

TAHUNA, 29 JUNI 2022 – Ajang Kapolres Sangihe Cup, telah memasuki babak 16 besar, dimana beberap tim sepak bola tampil spektakuler, dan memiliki kans kuat menjadi jawara.

 

Bacaan Lainnya

Walau begitu, ajang olah raga ini juga dipertanyakan kualitas hakim lapangan alias wasit. Pasalnya, lebih dari dua tim mempertanyakan putusan oknum wasit yang berat sebelah alias terlihat memberikan kesempatan yang tidak pada tempatnya pada tim tim lain.

 

Pelatih PS Lanal Tahuna Iswadi Lumiu pun, mengungkap aksi sepihak dari oknum wasit, kala tim nya turun berlum lama ini. “Saya punya catatan ketika PS Lanal Tahuna bermain melawan Dekstara FC, ada beberapa keputusan wasit yang kami anggap kurang tepat, dimana ketika di menit-menit akhir pertandingan, kami mendapatkan keuntungan menyerang, dan wasit menganulir pelanggaran, dan wasit tidak meniup pelanggaran dan bola tetap berjalan,” kata Lumiu pada MANADONES.

 

Menanggapi hal itu, Pengawas Pertandingan Jew Adriaan ketika di Konfirmasi tak menepis adanya sorotan tajam dari para pelatih dan official tim, pada putusan wasit yang memimpin beberapa Pertandingan. Dirinya mengakui bahwa dalam setiap pertandingan adalah hal yang Wajar ketika mendapatkan protes dan Sorotan.

 

“Menurut saya pasti wajar jika dalam suatu pertandingan ada sorotan dari pemerhati sepak bola dan para penonton. Yang pasti, saya dan teman teman pengawas pertandingan, tetap menyampaikan hasil pertandingan pada penilai wasit yang ditugaskan, dan dilakukan evaluasi,” terangnya.

 

Dia juga mengingatkan bahwa, keputusan yang diambil oleh wasit kadang dilihat oleh penonton atau pemerhati sepakbola dianggap tidak tepat. Tetapi, ketika ditanyakan langsung kepada wasit, pasti menyampaikan alasan sesuai law of the game. “Kalau pun, ada kekeliruan itu jadi catatan khusus dan disampaikan kepada Penilai wasit untuk menjadi pertimbangan dalam memberikan penugasan,” tambahnya.

 

Sebelumnya seperti pantauan MANADONES, protes keras juga terjadi di beberapa pertandingan seperti pada pertandingan antara Binebas FC VS Santiago FC, dan Tinakareng FC VS Kolongan FC. (Ryansengala)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *