MANADO, 5 JUNI 2022 – Desa Budo, Kabupaten Minahasa utara (Minut), kini menjadi magnet bagi para wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara untuk dikunjungi.
Selain, memiliki pesona alam yang menarik, Desa Budo juga makin profesional menerima kunjungan para wisatawan. “Tidak menyangka, kawasan desa ini bersih warga nya ramah. Warga, langsung mengarahkan kami jika kami memang ingin menikmati pesona view alamnya. Ini amat berbeda dengan daerah lain yang saya kunjungi,” tutur Jeinny Rawung Okem warga Manado yang telah lama berdomisili di Samarinda Kalimantan Timur.
Dikatakan Jeinny, kedatangannya di Budo semata penasaran dengan pesona desa ini, yang makin kencang dibicarakan para pecinta jalan jalan nasional, terlebih saat desa ini masuk sebagai 50 desa unggulan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. “Yang saya temui disini hampir persis dengan di Bali,” tambahnya, sembari mengaku tidak ada punggutan liars selain adanya karcis resmi yang dikeluarkan oleh desa.
Jeinny tidak sendirian, ungkapan serupa juga diterangkan oleh Melan Hellena, salah satu selegram asal DKI Jakarta, yang menyebut Desa Budo layak jadi desa pesona Sulut untuk di jual ke internasional. “Masyarakatnya sudah punya manner, dan kemampuan berbahasa Inggrisnya juga sudah lumayan dan ini sangat membantu para pecinta jalan jalan dari luar negeri,” tambahnya, yang mengaku begitu jatuh cinta dengan sunset di desa ini.
Sementara itu, warga yang ditemui MANADONES mengaku kemampuan mereka berbahasa Inggris karena sempat mengikuti pelatihan singkat yang salah satu perguruan tinggi di Sulut, Politeknik Negeri Manado (Polimdo) pada tahun 2021 lalu. “Sempat ada pelatihan yang namanya Pilot Testing for Students in English Practicing For Local Tourism Community, ini selama tiga hari. Selai itu kami diajari cara menerima tamu atau wisatawan dengan baik tanpa harus tampil mewah,” Wendah salah satu warga setempat yang juga menjadi bagian dari Karang Taruna desa ini.
Polimdo sendiri menyebutkan, bahwa Desa Budo adalah salah satu desa di Sulut yang mereka jadikan sebagai desa binaan. “Desa Budo sudah menjadi desa binaan kami sejak beberapa tahun lalu. Ini, masuk dalam program Pemberdayaan Masyarakat Desa atau PMD, yang juga program wajib bagi kami sebagai perguruan tinggi nasional,” jelas Koordinator Humas Polimdo Stevie SE MM AkCA pada MANADONES belum lama ini.
Dia, juga menyebutkan bahwa, Budo adalah desa kesekian di Minut yang menjadi binaan Polimdo selama ini. Ada Desa Bahowo, Talawaan ada juga desa di Lembeh Bitung. “Sudah banyak yang masuk dalam program kami. Karena ini salah satu tugas kami sebagai perguruan tinggi,” tambahnya didampingi Kabag Humas Polimdo Tonny Alalinti Skom Mkom. (graceywakary)