TAHUNA, 23 MEI 2022 – Api yang cepat merambat, kekurangmampuan warga melakukan aksi serta kedatangan aparat pemadam kebakaran Sangihe, membuat satu rumah yang ada di Kelurahan Sawang Bendar, siang tadi tidak bisa terselamatkan.
Ini memuat warga mempertanyakan kinerja petugas pemadam kebakaran. “Kami sudah menghubungi Damkar sejak api masih di area dapur, dan hingga merembet ke depan rumah dan semakin besar, petugas dan mobil pemadam kebakaran belum kunjung datang. Ketika rumah sudah terbakar semua barulah mreka datang dan langsung bergerak,” kata Diego Warga Apengsembeka pada MANADONES. Senada, juga dikatan M Hendra yang menyebut, para petugas damkar sangat lambat merespon.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Daerah Sangihe Threenov Toufan Ponto memaklumi hal ini, dan meminta maaf, karena kurang optimalnya kinerja satpol PP. “Disadari bahwa peristiwa kebakaran suatu peristiwa yang tidak pernah kita duga sebelumnya, kapan akan tejadi sehingga perlu dukungan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat,” terangnya.
Disini disebutnya, warga juga harus tanggap untuk memberikan bantuan awal, sebelum tim damkar. “Secara partisipatif melakukan penanganan awal guna mengantisipasi agar api tidak membesar hingga merembet ke rumah warga lainya atau menimbulkan kerugian yang lebih besar,” tuturnya.
Lanjut dikatakannya, secra institusi dalam kesatuan yang utuh maupun bidang damkar itu sendiri telah melakukan upaya-upaya guna mencegah terjadinya kebakaran baik melalui peningkatan kapasitas aparat (pelatihan) sosialisasi/ stimulasi kepada masyrakat, ataupun internal satpol PP dan kebakaran daerah demikian juga proses penangananya telah dilakukan sesuai SOP yang ada.
Saat ini, dijelaskan Ponto, armada pendukung untuk Damkar hanya satu unit mobil damkar tanpa didampingi oleh mobil tangki penyuplai air, sementara jarak tempuh dari lokasi kebakaran sampai dengan kantor PDAM untuk pengisian air juga menjadi kendala.(Ryansengala)