Staf Pengajar Polimdo Ikuti Penguatan Kompetensi Bagian RESD dengan Pemerintah Swiss

Para staf pengajar untuk teknik mesin di Politeknik Negeri Manado yang siap untuk peningkatana kemampuan dalam rangka program studi Energi Terbarukan.

MANADO, 27 MARET 2022 – Untuk mempersiapkan tenaga pengajar yang mumpuni untuk studi baru, energy terbarukan maka beberapa staf pengajar unggulan di Politeknik Negeri Manado (Polimdo) telah mengikuti kegiatan peguatan kompetensi dosen hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI sejak 21 Maret hingga 2 April mendatang.

 

Bacaan Lainnya

 

Ini dijelaskan oleh Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA, melalui Kabag Humas dan Perencanaan Polimdo Tony Alalinti SKom Mkom siang tadi pada MANADONES. “Kegiatan ini, dilakukan di Jawa Barat. Polimdo dan beberapa perguruan tinggi yang ditunjuk Kemenristek RI untuk penguatan kompetensi pendidikan yang juga didukung oleh pemerintah Swiss  melalui Renewable Energy Skills Development atau RESD,” kata Alalinti.

 

 

Dia kemudian menjelaskan bahwa, penguatan ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Swiss, melalui proyek hibah kerja sama pembangunan antara State Secretariat for Economic Affairs SECO, dan Pemerintah RI untuk mendukung penguatan kompetensi dosen dan pranata laboratorium dari 5 politeknik negeri di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

 

 

Pelatihan ini, juga didukung oleh tenaga ahli industri yang mengajarkan tentang teknis desain, perencanaan, pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan dan supervisi PLTA. Peserta pelatihan mendapatkan uji kompetensi operasi Pembangkit Listrik Tenaga  Mikrohidro (PLTMH) dan juga melakukan kunjungan lapangan ke lokasi PLTMH di Cikahuripan Kebun Teh Dewata, CV Protel Multi Energy, dan PT Heksa Prakarsa Teknik, Bandung.

 

 

Rangkaian pelatihan ini, merupakan bagian dari Renewable Energy Skills Development (RESD), proyek kerja sama 5 tahun antara SECO dan tiga lembaga kementerian RI, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

 

 

“Proyek kerja sama RESD antara BPSDM ESDM dan SECO Pemerintah Swiss diharapkan dapat membantu percepatan penambahan kapasitas pembangkit EBT, khususnya mendukung peningkatan kWh per kapita, mendorong tercapainya target bauran energi EBT 23% pada tahun 2025, dan menjadi bagian konkrit dari langkah-langkah transisi energi menuju net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” tambah Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Laode Sulaeman, ST MT dalam rilis media tadi. (graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *