AIRMADIDI, 27 FEBRUARI 2022 – Duet, Joune Ganda (JG) dan Kevin William Lotulung (KWL), sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa utara (Minut), disebut memiliki terobosan positif dalam setahun masa kepemimpinan mereka.
Ini, diungkapkan oleh Irjen Pol (Purn) Dr Ronny Franky Sompie, SH MH pada MANADONES siang tadi. Menurut, penerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo 2019 lalu ini, duet JG – KWL sangat kreatif membangun Minut di masa awal kepemimpinan mereka, aksi turun lapangan dan ketegasan mereka dalam sistem birokrasi, membuat banyak perubahan di kawasan Kantor Bupati Minut, selain aksi ke masyarakat.
“Hal ini menghasilkan banyak penghargaan dari lembaga terkait atas kinerja Pemkab Minut. Keduanya juga sangat terbuka dan sangat responsive, terhadap masukan dari masyarakat, selalu turun lapangan. Hingga, dapat dengan mudah menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam pelaksanaan kinerja anak buahnya di lapangan,” kata mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini.
Untuk itu, mantan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM merekomendasikan enam hal ini untuk bisa diaplikasikan untuk kemajuan Minut kedepannya.
Pertama, adanya pembagian tugas antara bupati dan wakil Bupati perlu diatur dengan baik. Terutama, untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Program Kerja Pemkab Minut yang dilaksanakan oleh setiap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga di jajarana camat dan lurah/kades nya.
“Keduanya, jangan selalu diluar kantor secara bersamaan, agar tidak menimbulkan kekosongan pimpinan walau ada sekda,” terang Akpol 1984 ini.
Kedua, perlu adanya tindak lanjut dari KEK Likupang yang kini jadi DSP secara maksimal. Pembagian tugas dari pejabat utama hingga ke lurah harus diatur dengan rinci
Ketiga, perlunya memperkuat pemahaman masyarakat Minut, sebagai tuan rumah dari daerah wisata berkelas nasional/internasional, serta mendukung program pemerintah.
Keempat, penting adanya Perda Pembanguna Budaya khas Minahasa dalam hal ini Minut, terutam Kolintang. Harus ada upaya bersama, untuk menjadikan Kolintang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) menuju International Intangible Culture Heritage ke UNESCO.
“Kolintang harus menjadi musik utama di tanah Minahasa termasuk Minut, dan jangan lupakan perangkat pakaian adatnya. Mulailah dari sekolah sekolah agar ini bisa menjadi bagian kurikulum mereka,” terang Ketua Umum KKK.
Kelima, penting adanya Perda untuk Likupang sebagai kawasan pariwisata berwawasan lingkungan. Dengan menjadikan Bali sebagai contoh awalnya, ini akan membuat kawasan kita makin baik.
Keenam, perlu adanya penguatan kerjasama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan Dinas Tenaga Kerja PSulut dalam penyiapan tenaga kerja, baik untukk local, nasional dan internasional. (gracey wakary)