JAKARTA 30 DESEMBER 2021 – Penghargaan tertinggi, untuk lingkungan hidup dari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kembali diraih PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau yang dikenal sebutan PKT.
Penghargaan sekaligus peringat emas ini diterima langsung oleh Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, dari Wakil Presiden RI KH Ma’aruf Amin didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, pada Selasa (28/12) lalu di Jakarta.
Dalam acara ini, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mengapresiasi perkembangan proper yang telah menjadi platform bagi dunia usaha dalam melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau. “Saya mengharapkan, peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan, salah satunya adalah, agar pelaku industri turut berpartisipasi dalam rencana target Indonesia Forestry and Other Land Use Net Shink 2030, karena Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca serta target Indonesia Net Zero Emission 2060.” kata Wapres dalam sambutannya.
Sementara itu, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan bahwa, sejalan dengan roadmap PKT 40 tahun kedepan akan bisnis yang berkelanjutan, orientasi produksi dan operasional perusahaan ada pada keseimbangan People, Planet, dan Profit dengan penerapan prinsip ESG. “Karena itu, kami menggunakan standard tertinggi dalam pengelolaan lingkungan, sehingga sebagai perusahaan petrokimia dan pupuk yang memiliki kompleksitas produksi yang cukup rumit, kami tetap mampu mempertahankan peringkat emas. Selain itu, dalam aspek sosial yang juga merupakan salah satu faktor penting dalam penilaian ini, kami berupaya agar program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh PKT tidak hanya mampu meningkatkan taraf hidup tetapi juga menciptakan kemandirian masyarakat,” jelasnya.
Diungap, dalam rilis yang diterima MANADONES malam kemarin, bahwa di tahun 2021 PKT menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara, yang mempublikasikan sertifikat produk ramah lingkungan atau Environmental Product Declaration (“EPD”) dari EPD Southeast Asia.
PKT juga dalam meningkatkan kualitas lingkungan diwujudkan dengan melakukan kajian Life Cycle Assessment (LCA), dengan batasan sistem cradle to grave yang diintegrasikan dengan inovasi program berkelanjutan.
Setiap tahunnya, PKT terus berupaya meningkatkan performa kinerja lingkungan yang lebih baik. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan efisiensi energi dan air, mencapai target penurunan emisi, menerapkan reduce-reuse recycle (3R) limbah B3 dan limbah padat non B3.
Ada juga, upaya perlindungan hayati dengan reintroduksi anggrek hitam sebagai tanaman endemik Kalimantan, membibitkan 12.556 tanaman langka, konservasi Rusa Sambar hingga penanaman mangrove sebanyak 335.167 pohon dan penurunan 500 terumbu buatan setiap tahun dimulai dari tahun 2011.
“Upaya tersebut dilakukan sebagai wujud perlindungan dan pelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan dan konsisten. Hasil dari upaya pelestarian lingkungan tentu saja menjadi tabungan kekayaan alam yang tidak ternilai harganya bagi generasi penerus kita semua,” tambah Rahmad.
Selain lingkungan, PKT juga melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud harmonisasi lingkungan industri dengan masyarakat. Pada upaya meningkatkan taraf hidup serta kemandirian masyarakat, PKT tak lupa pula mengangkat nilai budaya berupa kearifan local yang diolah sedemikian unik sehingga menjadi ciri khas dari keterpaduan sistem perekonomian kemasyarakatan. Salah satunya diwujudkan dengan program Kampung Herbal,
“Sebagai agen pembangunan, sudah merupakan tanggung jawab kami untuk turut maju bersama dengan masyarakat. PKT secara proaktif akan terus menciptakan program – program pemberdayaan masyarakat yang akan membangun kemandirian sehingga memberikan hasil yang berkelanjutan,” tutup Rahmad, seperti dikutip dalm rilis.
(graceywakary)