Liputan Khusus
MANADO, 13 NOVEMBER 2021 – Belum lama ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara mengeluarkan prakiraan akan terjadinya bencana alam Hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir, akibat hujan yang akan terjadi terus menerus.
Inilah yang membuat Wali kota Manado, Andrei Angouw hingga kini kini rutin melakukan pemeriksaan pada beberapa proyek yang bisa mengendalikan dan meminimalisir bencana, serta melakukan sosialisasi pada warga untuk siaga bencana.
Seperti yang terlihat sore tadi saat hujan, wali kota pilihan masyarakat kota ini melakukan pemantauan atas proyek perbaikan bendungan di Teling bawah.
Proyek ini sendiri, merupakan salah satu pencegah meluapnya air berlebihan ke pemukiman masyarakat. Pemukiman di area ini sendiri menjadi kawasan yang tidak pernah lolos dari bencana banjir setiap tahunnya.
Didampingi Plt Kepala Dinas (Kadis) Pemukiman Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Manado Johny Suwu, wali kota terlihat melakukan pemeriksaan serta melihat pengerjaan proyek ini secara detil dan mencari tahu target penyelesaiannya.
Seperti diketahui proyek perbaikan drainase dan parit-parit termasuk normalisasi sungai, anak sungai dan bendungan di Kota Manado menjadi salah satu prioritas untuk menghindari bencana alias ancaman banjir. Proyek ini juga bersinergi dengan mekanisme pengelolaan sampah.
“Kota Manado harus siap dan siaga bencana. Beberapa infrastruktur, memang telah kami siapkan melalui beberapa proyek proyek seperti ini. Intinya, prakiraan bencana akibat hujan terus menerus harus mampu kita minimalisir,” kata Andrei.
Selain itu, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut ini meminta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
“Apalagi sampai dibuang sampahnya di parit dan drainase yang membuatnya tersumbat. Saya harap masyarakat punya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ketidak sadaran inilah yang sering membuat Manado dilanda banjir jika hujan lebat,” kata mantan pengusaha ini. (graceywakary)