MANADO, 8 NOVEMBER 2021 – Sebagian besar Sulawesi utara (Sulut), akan terus mengalami musim hujan hingga Januari 2022 mendatang.
Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle pada MANADONES sore tadi, dimana puncak penghujan akan terjadi pada Januari 2022 mendatang.
Monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut, disebutnya sementara menganalisis hadirnya fenomena La-Nina yang sedang terjadi dalam intensitas lemah dan akan terus berkembang ke intensitas Sedang.
Ini, dijelaskan Molle, dapat mempengaruhi penambahan jumlah curah hujan, yang dapat memicu terjadinya kondisi ekstrim. “Dan ini bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Untuk itu, kami menghimbau masyarakat dan pemerintah agar mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat terjadi, pada sepekan ke depan,” jelasnya, sembari menerangkan bahwa bencana hidrometeorologi ini di prakirakan akan terjadi di periode November 2021 – Februari 2022 mendatang.
Tidak hanya itu saja, BMKG Sulut juga diungkapnya sedang memprakirakan hampir seluruh wilayah Nyiur melambai akan terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang disertai angin kencang. “Seperti cuaca yang terjadi kemarin merupakan hujan dengan intensitas lebat. Kami menghimbau, agar kita semua waspada,” tambahnya.
Sementara itu, BMKG Sulut juga telah mengeluarkan update peringatan dini cuaca ekstrim yang akan terus terjadi hingga subuh di pukul 00.15 Wita, dengan hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang akan dirasakan di Bitung, Minahasa utara (Minut) bagian utara dan timur, Sitaro, Talaud, Tomoho, Minahasa bagian timur dan selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan bagian utara dan timur dan Sangihe. (graceywakary)
