MANADO, 3 NOVEMBER 2021 – Kemampuan pemerintah Sulawesi utara (Sulut), untuk terus melakukan vaksinasi hingga ke pelosok, dan sosialisasi prorokol kesehatan Covid –19, ternyata membuat status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), berubah.
Tidak tanggung tanggung sejak dua bulan ini, Sulut masuk dalam level II PPKM, membuat mobilisasi beberapa sektor perekonomian mulai bergeliat, termasuk sektor pariwisata. Ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (Sulut), yang dirilis pada 1 November lalu.
Dalam data, BPS menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman), yang datang ke Sulut, melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi pada September 2021 lalu ada sebanyak 593 orang. Ini, meningkat 11.76 persen dibanding Agustus 2021 untuk bulan ke bulan month to month (M-to-M).
Namun, dibandingkan September 2020, in menurun 72,72 persen untuk year on year (Y-on-Y). “Jangan lupa, saat tahun lalu kita masih bergulat dengan keberadaan Covid –19,” ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra dalam rilis ini.
Dia kemudian menyebut, wisman didominasi oleh warga Tiongkok sebanyak 585 orang (98,65 persen), Amerika 5 orang (0,84 persen) , Jerman 2 Orang (0,34 persen) dan Lainnya 1 orang (0,17 persen).
Peningkatan ini juga terlihat di Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulut per September 2021 mencapai 33,11 persen, atau meningkat 5,75 poin (21,02 persen) dibanding TPK bulan Agustus 2021 yang sebesar 27,36 persen. “Rata-rata lama menginap tamu asing (RLMT Asing) hotel berbintang bulan September 2021 mencapai 2,3 hari, meningkat 0,53 poin dibanding bulan Agustus 2021,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Minahasa utara (Minut), Joune Ganda menyebut beberapa kegiatan liburan, kini menjadikan kawasan ekonomi khusus atau KEK Likupang sebagai tujuan utama. “Protokol Covid –19 tetap diprioritaskan bagi para pengunjung. Dan mulai akhir bulan lalu, beberapa even mulai digelar dengan pembasan dan tes antigen,” ungkap Joune, sembari terus mendukung para wisman untuk berkunjung ke Minut.(graceywakary)
