MANADO, 2 NOVEMBER 2021 – Di dunia digital saat ini, para jurnalis ditantang untuk mampu memberikan hasil karya terbaik, berupa berita dari sumber terpecaya dan kredibel yang disusun dengan kalimat yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Ini, dikatakan oleh pemateri Olivia Lewi dalam kegiatan Digital Talent Scholarship, untuk pelatihan Digital Media Reporter yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Manado, siang tadi.
Dalam paparannya yang dibawakan secara daring melalui zoom meeting, mantan wartawan, yang telah mejadi pengajar disalah satu perguruang tinggi di Jogjakarta ini, mengingatkan untuk mengejar klik dari viewer, maka keakuratan berita yang berpegang pada what, why, where, when, who dan how atau di dunia jurnalistik dikenal dengan istila 5 W 1 H paling penting dilakukan dan diterapkan saat mencari data dan sumber untuk berita yang akurat.
“Karena saat ini content creator menjadi saingan para jurnalis, melalui berita cepat namun keakuratan sumber berita tidak dipentingkan. Sementara sebagai jurnalis, kita bukan hanya menerima data tapi lebih baik lagi jika adanya cek dan ricek,” katanya.
Tidak hanya itu, Olivia juga menyebut jurnalis harus paham tentang pentingnya prespektif korban kekerasan, terutama pada korban kekerasan pada perempuan dan anak. Serta saat memilih sumber adalah sumber berita berkompeten sesuai keilmuan atau latar belakang pendidikan dan jabatan yang dimilikinya.
“Ini membuat kami, menjadi lebih selektif lagi dalam memilih sumber berita,” tambah Yandri Kandores, salah satu peserta pelatihan yang digelar juga secara offline dengan mengedepankan protocol kesehatan Covid –19. (graceywakary)