BITUNG, 25 OKTOBER 2021 – Kapal Republik Indonesia (KRI) Kakap buatan Jerman, bernomor lambung 811 ini, adalah salah satu unsur satuan kapal patroli (Satrol) di Lantamal VIII Koarmada II yang diandalkan untuk menjaga NKRI, khusus nya di kawasan perbatasan yang ada di Sulawesi utara (Sulut).
KRI jenis kapal cepat, alias Fast Patrol Boat ini mulai dioperasikan TNI AL sejak 33 tahun lalu, dan siang kemarin (24/10) menjadi bagian dari kerja sama Bank Indonesia (BI) dan TNI AL dalam menjaga kedaulatan, melalui “Ekspedisi Layanan Kas Kantor Perwakilan BI Sulut di Kepulauan Terdepan dan Terluar serta Terpecil atau 3T di Sulut”, yang digelar hingga (29/10) mendatang, dengan tujuan wilayah Kepulauan Talaud, yaitu yang ada di kecamatan Kabaruan, Kecamatan Beo, Kecamatan Lirung dan Kecamatan Miangas.
Ekspedisi, yang membawa uang rupiah terbaru mulai dari pecahan Rp1000 hingga Rp100 ribu ini, memang menggadeng TNI AL, dalam hal ini Lantamal VIII untuk berperan dalam pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang rupiah yang totalnya berjumlah Rp3 miliar.
Dan, ekspedisi kedua kali ini, menjadikan KRI yang dilengkapi dengan meriam tunggal 40 mm serta dua senapan mesin 7,62 mm sebagai bagian yang utama untuk menjadikan rupiah perkasa di pulau pulaunya.
“Sebuah kehormatan dan sebuah tanggungjawab besar bisa menjadi bagian dari ekspedisi untuk negeri, hasil kerja sama BI dan TNI AL. Kami akan menjaga dan ikut terlibat langsung dalam kegiatan ini,” kata Komandan KRI Kakap –811, Mayor Laut (P) Junaedi Sanggel, pada MANADONES sebelum pelepasan ekspedisi di galangan kapal Satrol Lantamal VIII di Bitung.
KRI Kakap, dikenal juga sebagai salah satu kapal tempur yang memiliki panjang sekira 59 meter, bermesin diesel 6.160 kW hingga mampu melaju dengan kecepatan 29 knot, serta memiliki hangar untuk helikoter. (graceywakary)