Liputan Khusus
MANADO, 13 OKTOBER 2021 – Bagi Willy Benedict Christian Widianto, keberhasilannya bersama tim Sulawesi utara (Sulut) meraih medali perunggu di cabang olahraga (cabor) Esport dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, sangat berarti dan luar biasa.
Pasalnya, HcT NCKL nama tim Sulut di ajang pesta olahraga terbesar di Indonesia ini, disebut sebagai tim yang tidak diperhitungkan, untuk mampu meraih medali di Esport, cabor eksebisi di PON ini.
Lolos, dan bisa tampil di PON, Willy dan tim hanya berbekal wild card yang dikeluarkan PB PON, namun mental dan kekompakkan tim yang terdiri dari Willy, Andrey Katopo, Mersy Ratuliu, Rushel Paath dan Yonathan Poluan ini mampu mengatasi tim tim unggulan, hingga meraih medali perunggu.
“Medali ini saya dedikasikan pada Politeknik Negeri Manado. Karena saya adalah bagian keluarga besar perguruan tinggi ini,” katanya, saat ditemui media siang tadi di Kampus Politeknik Negeri Manado, Kairagi Manado.
Menurut Mahasiswa Fakultas Teknik Informatika semester VII, dia sempat merasa down untuk tampil di PON, selain hanya berbekal gadget seadanya yaitu, Xiaomi Note 8 pro pemain yang menjadikan Selena si hero favoritnya ini, memikirkan kegiatan kuliah yang ditinggalkannya.
Tapi kekhawatirannya, langsung terjawab. Pasalnya, prestasi yang diraih oleh Putra Jawa – Talaud ini mendapat perhatian positif dari Politeknik Negeri Manado.
“Keberhasilan Willy dan tim nya meraih medali di PON Papua, menjadi contoh bagi mahasiswa kami lainnya untuk bisa berprestasi di jalur selain akademik yaitu sport. Kami juga akan memberikn pendampingan padanya, untuk membantu ketertinggalannya mata kuliah saat bertanding. Dan tetap akan ada kejutan lainnya sebagai rasa terima kasih atas prestasi dan medali yang diraihnya,” tutur Direktur Politeknik Negeri Manado, Dra Mareyke Alelo MBA didampingi Kabag Perencanaan Kerjasama Humas Politeknik Negeri Manado, Tony Alalinti.
Keberhasilan Willy ini, disebut Alelo telah membuat peringkat Politeknik Negeri Manado makin naik dan lebih baik secara nasional, di Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti). “Kami bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu yang diaplikasi ke masyarakat saja, tetapi kami juga menjadi tempat para mahasiswa berprestasi dalam segala bidang termasuk sport,” tambah Alelo. (graceywakary)