TAHUNA, 6 OKTOBER 2021 – Kinerja perusahaan listrik negara (PLN), disorot oleh wakil rakyat yang duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Pasalnya, para wakil rakyat makin gerah dengan banyaknya laporan masyarakat di kepulauan yang merasa PLN tidak memberikan layanan yang maksimal, seperti makin seringnya terjadi pemadaman sepihak atau tanpa pemberitahuan serta para staf lapangan yang kadang tidak bisa dihubungi warga.
Alhasil, kemarin siang DPRD Sangihe menggelar rapat dengar pendapat ( RDP), dengan PLN Cabang UP3 Tahuna pada Selasa kemarin (5/10) di kantor DPRD.
selasa kemarin (05/10/2021) di Tahuna. Dalam, RDP yang dihadiri Perwakilan masyarakat Pelanggan PLN berlangsung alot, ketika pemaparan kendala pasokan listrik yang dinilai menyebabkan kerugian bagi masyarakat pada umumnya dan juga kalangan pelaku usaha.
Dikatakan oleh Perwakilan masyarakat yang dirugikan PLN, Atohema Madea bahwa pemadaman yang dilakukan tidak terjadwal, padahal tidak adanya masalah cuaca. Begitu pula, pemadaman dilakukan karena alasan klasik yaitu kondisi alam, menurut Madea masyarakat pasti memahami.
“Namun saat kondisi stabil, terjadi pemadaman maka ini menimbulkan penafsiran yang berbeda. Jika alasanya, pohon tumbang pasti di pahami karena alam hanya Tuhan yang tahu. Kami harapkan PLN terbuka jika ada kondisi-kondisi yang menyebabkan pemadaman listrik, agar ada solusi, sebab masyarakat menginginkan penjelasan,” kata Medea, di RDP yang di pimpin wakilketua DPRD Ferdi Sondak.
Wakil ketua Komisi II DPRD Sangihe, Ferdi Panca Sinedu ST juga menegaskan, agenda RDP menjadi wadah untuk mencari solusi agar kedepan pelayanan akan lebih baik.
Sementara itu, Manajer PLN Cabang Tahuna Eko Ridwan ketika menjawab sejumlah aspirasi yang disampaikan menyatakan, pemadaman aliran listrik didominasi gangguan alam dan pohon. “Jadi, kami mohon maaf kalau memastikan tidak terjadi pemadaman sulit kami jawab tapi kami tetap bekerja maksimal dan profesional demi memenuhi kebutuhan listrik di Sangihe. Pihak PLN pastinya tetap mengupayakan pelayanan lebih baik dengan terpenuhinya kebutuhan listrik tanpa pemadaman” tutur Eko Ridwan. (Ryansengala)