MANADO, 27 SEPTEMBER 2021 – Seminggu menjelang, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, atlet atletik putra Sulawesi utara (Sulut), Vendy Angginaloy, mampu memperbaiki cacatan waktu untuk nomor 100 meter putra.
Vendy, yang kini memegang status sebagai sprinter putra terbaik Sulut, kini mampu berlari 100 meter dengan catatan waktu 10,52 detik. Catatan waktu ini, menjadi rekor tercepat untuknya, yang sebelumnya hanya di angka 10,86 detik yang dibukukannya pada tiga bulan lalu di lintasan latihan milik Unima, Tondano.
“Waktunya semakin tajam saat tes pagi tadi. Saya, berharap performa puncaknya pada PON nanti,” ujar Pelatih Atletik Sulut, Nitje Durand saat dihubungi MANADONES.
Menurut, ratu sprinter Indonesia dan peraih 4 medali Sea Games, prospek Vendy meraih medali terbuka lebar, jika dia mampu mempertajam waktu nya saat di PON nanti. “Saat tes, dia hanya berlari sendiri dan cuaca yang sedang hujan. Biasanya saat bertanding, akan lebih semangat, dan tentu dia harus percaya diri,” kata Nitje.
Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sulut, Jemmy Mokolensang saat ditemui tadi siang, mengakui tidak menargetkan medali emas, namun dia meminta agar para sprinteR mampu memperbaiki catatan waktunya.
“Melihat catatan waktu yang dibuat Vandy, kami punya kans, setidaknya dia bisa masuk final 100 meter putra dan harapan yang terbaik adalah mampu meraih medali perunggu,” ucap Mokolensang, sambil menyebut bonus sudah disiapkan tunai, Rp10 juta untuk perbaiki catatan waktu atau mampu masuk ke final nomor bergengsi ini.
“Jika mampu meraih medali, ada kapling yang sudah saya siapkan untuk mereka,” tambah staf ahli bidang hukum dari Gubernur Sulut, yang juga dikenal sebagai pemilik lembaga hukum kenamaan ibu kota.
Di PON Papua, Sulut mengirimkan sprinter putra Sulut lainnya, Rico Wagunu akan turun di jarak pendek 200 meter putra. Keduanya lolos dengan berbekal wild card yang diberikan dari PB PASI.
Kontingen Sulut pada PON kali ini, akan mengikuti 21 cabang olahraga yang dipertandingkan, dengan 121 atlet, 48 pelatih dan 25 tim umum.
“KONI hanya menargetkan satu medali emas, karena kami berkaca dari PON Jabar yaitu satu medali emas hasil dari Bridge, yang di PON ini tidak dipertandingkan,” jelas Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut, Tony F Kullit. (graceywakary)