Liputan Khusus
MANADO, 30 JULI 2021 – Kota Manado selama 10 tahun belakangan ini, tidak pernah lepas dari bencana banjir dan ancaman yang mengikutinya, seperti tanah longsor hingga masalah kesehatan serta kerugiannya.

Ini pula yang membuat Walikota Manado, Andrei Angouw saat memimpin rapat teknis pembahasan anggaran infrastruktur jalan dan jembatan dalam kota dengan tegas menyebut prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD –P) Kota Manado adalah membuat banjir tidak akan lagi menggenangi kawasan ibukota Nyiur Melambai ini.
“Pemanfaatan anggarannya, jangan hanya soal jalan dan jembatan dalam kota, tapi harus juga melihat pemanfaatan anggaran dalam kaitan dengan bagaimana meminimalisir ancaman banjir atau spot-spot jalan tertentu yang sering tergenang air,” tegas Walikota pilihan rakyat ini.
Dia juga, dengan teliti melihat screen TV yang memperlihatkan google earth keberadaan area area atau kelurahan, serta sungai dan anak sungai yang akan tertimpa bencana saat hujan turun. Menurut AA, selama dirinya menjadi pimpinan di Pemkot Manado, kawasan pusat Kota dan yang menjadi area bisnis kerap juga masuk sebagai kawasan banjir saat diterjang hujan walau hanya satu jam saja.

“Makanya, menjadi penting juga dalam pembahasan anggaran ini, adalah soal normalisasi sungai dan anak sungai didalam Kota. Termasuk, anggaran dalam rangka membersihkan drainase dan parit-parit dalam kota,” kata AA lagi dalam rapat teknis yang dihadiri oleh Sekretaris Kota Manado, Micler CS Lakat, Asisten III Bart Assa, Kadis PUPR John Suwu dan pejabat teknis lainnya.
Walikota AA berharap, agar pemanfaatan anggaran yang tersedia sekarang untuk beberapa program.

Dimana, program kegiatan dibidang infrastruktur khususnya jalan dan jembatan yang ada di Kota manado dari paparan Dinas PUPR Kota Manado lebih focus, diutamakan pada area rawan banjir, selain pemanfaatan anggaran untuk pemeliharaan berkala jalan hotmix, rekonstruksi jembatan dan jalan hotmix.
Walikota melihat secara detil setiap mata anggaran yang ada dalam daftar kegiatan dan program di lapangan yang akan dianggarkan.
Terdapat beberapa hal yang dikoreksi oleh Walikota dari gambaran anggaran yang dipaparkan.
Makanya bahasan tekhnisnya adalah beberapa mata anggaran yang dikurangi untuk menutupi penganggaran pada kegiatan dan program lainnya.

“Membuat anggaran harus dapat menyelesaikan masalah. Jangan besaran anggarannya justru tidak menyelesaikan masalah,” terang mantan Ketua DPRD Sulawesi utara (Sulut) ini.
Walikota AA juga berharap, setelah dianalisasi dianggarkan untuk perbaikan jalan, jembatan dan normalisasi anak sungai didalam Kota termasuk membersihkan beberapa drainase, maka setidak ketika hujan lebat Stadion Klabat, depan rumah makan Phoenix di jalan Sam Ratulangi, kompleks pom bensin Tikala dan beberapa tempat yang menjadi langganan banjir dan tergenang air dapat diminimalisir.
“Hasil Pembahasan anggaran ini nantinya ditata dalam Perubahan APBD 2021 dan APBD induk Tahun Anggaran 2022,” tandasnya, sambil disetujui para peserta rapat hari ini. (graceywakary)