MANADO, 21 JULI 2021 – Karena cuaca yang tidak bersahabat, mulai dari hujan angin dan gelombang tinggi selama sepekan ini membuat taman bawah laut yang ada di kawasan Pantai Malalayang Manado mendapat akibatnya.
Tidak tanggung tanggung, 1.000 tatakan buatan yang merupakan bibit baru untuk rumah ikan alias coral jenis agropora terbalik. Ini membuat beberapa pecinta alam, sejak Selasa pagi kemarin (20/7) pagi, hingga siang tadi langsung melakukan perbaikan dengan mengembalikan posisi tatakan pada tempatnya, serta mengganti bibit coral yang sudah rusak dengan yang baru.

“Bibit coral pengganti, kami ambil dari kawasan sekitar pantai juga. Semua kerusakan ini memang murni karena alam. Perbaikan ini memang membutuhkan waktu,” kata staf dan peneliti kelautan dan perikanan dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar di Manado, Audy Sumendap pada MANADONES. Kawasan taman laut Malalayng andalan Kota Manado ini tersebar di area Rak Coral Garden, Coral Lestari, MPA Zooxanthelae FPIK Unsrat, PGN, Sea Soldier, Pertamina, Jasa Raharja dan DKPD Sulut
Sebayak 12 penyelam bersertifikat asal Manado saat ditemui, mengaku tidak keberatan memberikan waktu mereka untuk bersama sama memperbaiki tatakan kawasan bawah laut yang terkenal ini.
“Ini kawasan penyelaman yang terjangkau dan sangat disayangkan jika tidak segera diperbaiki. Kondisi yang rusak ada dikedalaman enam hingga 12 meter,” tambah Kompol Ermy Setyawati, penyelam pemilik sertifikat dua bintang dari Possi Cmass. Senada juga dikatakan oleh Dive Master dari Boboca Klub, Detty Uada. “Ini sudah jadi tanggungjawab kami. Jangan hanya indahnya saja yang kita sukai, tapi saat taman ini rusak kita juga wajib untuk memperbaikinya,” ungkap Uada.
Kawasan Taman Laut Malalayang di Manado ini, merupakan kawasan public yang mudah diakses dan sangat beragam biota yang ditemui mulai dari dugong, hingga beragam biota macro yang disukai para fotografer underwater. (graceywakary)