MANADO, 7 JULI 2021 – Seseorang yang memilih bekerja di dunia jurnalistik, maka dituntut harus mampu jujur, adil dan beretika.
Ini dikatakan, oleh Ketua Komsisi Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers (DP), Asep Setiawan saat menjadi pemateri dalam Acara Pelatihan Jurnlistik yang digelar sebagai rangkaian program pelatihan jurnalistik dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang difasilitasi oleh Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) melalui DP yang bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) dan www.sulutdaily.com sebagai partner lokal di Manado, pagi tadi.
Menurut, mantan wartawan senior dari Kompas dan BBC ini seorang jurnalis, harus mampu bertanggungjawab atas karya jurnalis yang didapatnya berdasarkan data lapangan yang benar dan teruji yang berhubungan dengan kepentingan umum. “Dan yang paling penting adalah sesuai dengan UU Pers No.40 Tahun 99. Ini wajib diketahui dan dipahami oleh para pekerja pers atau wartawan,” kata Asep pada 60 wartawan dari media cetak (koran dan siber), TV dan radio yang menjadi peserta seleksi UKW di Sulawesi utara (Sulut). Dia mengingatkan bahwa, informasi media yang dikeluarkan sebagai hasil karya jurnalistik itu, adalah berita yang paling diyakini kebenarannya oleh pembaca ataau masyarakat. “Itulah pentingnya kebenaran dan akurasi data yang diterima,” tambahnya.
Selain itu, mantan peliput di daerah konflik usai perang ini juga menyebut masih banyaknya abal abal yang mengaku sebagai wartawan namun sebenarnya adalah oknum yang tidak bertaggungjawab yang menginginkan sesuatu keuntungan dirinya sendiri. Dia pun, meminta agar para abal abal ini jangan disebut wartawan dengan embel embel abal abal, sebut saja abal abal, tegasnya.
Para peserta pun, pada sesi pertama ini mengaku lebih paham dengan UU Pers dan Kode Etik yang harus dihormatik dan dijadikan patokan dalam pembuatan berita. “Dengan begini, kami makin lebih baik lagi dalam menyajikan sebuah karya jurnalistik,” kata Vivi Pamikiran dari Harian Metro Manado. (graceywakary)
