TAHUNA, 18 MEI 2021 – Memiliki area sering terdampak bencana alam, membuat Kabupaten Kepulauan Sangihe wajib waspada dan siaga.
Untuk itu, para petugas penyelamat dan penolong, atau yang sering disebut aparat Search And Rescue (SAR), harus saling bersinergi termasuk para relawan. Inilah yang diingatkan oleh Sekretaris Daerah Kabupate (Sekdakab) Sangihe, Melanchton Harry Wolff saat membuka giat Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue), bagi Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR), yang digelar oleh Kantor SAR kelas A Manado pagi tadi di ruang Pertemuan Hotel Tahuna.
“Sebagai pimpinan pemerintah di daerah ini, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), dalam hal ini Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado dan Pos SAR Tahuna, atas diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini,” kata Wolf dalam sambutannya yang mewakili Bupati Sangihe.
Lebih dari itu kata Wolff, acara ini merupakan salah satu kegiatan penting yang dapat meningkatkan pengetahuan terkait dengan kesiap-siagaan masyarakat guna mendukung penyelenggaraan operasi SAR, sehingga masyarakat dan para Stakeholder memiliki pengalaman untuk mengantisipasi secara dini, bencana yang bisa saja terjadi khususnya di wilayah Nusa Utara.

“Seiring dengan itu, pengetahuan dan penguatan kapasitas masyarakat dalam mengurangi resiko bencana di daerah ini, perlu mendapat perhatian serius. Karena, secara geografis Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, maupun Kabupaten Kepulauan Sitaro terdiri dari wilayah darat dan laut yang memiliki karakteristik sebagai ‘Daerah Rawan Bencana’ seperti gelombang tinggi, air pasang, bencana banjir, serta kecelakaan di laut akibat cuaca buruk,” kata Wolff
Bencana seperti ini lanjut Wolff lagi, sudah beberapa kali terjadi. Bahkan ada yang disengaja maupun tidak disengaja, seperti terjatuh ataupun menjatuhkan diri dari atas kapal laut.
“Hal ini, tentunya memerlukan kesiap-siagaan dan fungsi potensi-potensi SAR yang ada di daerah ini untuk saling bersinergi. Seiring dengan itu, Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue), Bagi Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR) ini adalah upaya serius meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia yang siap siaga mengantisipasi bencana baik sebelum terjadi, saat terjadi, dan sesudah terjadi bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Manado, Suhri Sinaga juga berharap pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran semua pihak, untuk membangun kemandirian masyarakat yang tangguh menghadapi dan mengantisipasi terjadinya bencana sekaligus melalui acara ini. Serta, tidak lupa mengingatkan tanggung jawab warga Sangihe pada alam dan laut.
Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue), Bagi Potensi Pencarian dan Pertolongan (SAR) ini, akan dilaksanakan selama 5 hari kedepan (terhitung hari ini Selasa 18/5/2021 hingga 22/5/2021), yang dibagi 2 hari untuk penerimaan materi pelatihan, dan 3 hari untuk pelatihan di lapangan serta simulasi.
Para peserta pada pelatihan ini adalah perwakilan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Tagana dari Dinas Sosial (Dinsos) Kepulauan Sangihe, Satpol PP, Perangkat Desa, Personel Kodim 1301/Sangihe, Lanal Tahuna, Mahasiswa dan Kelompok Pencinta Alam, KUPP Kelas II Tahuna, dan utusan BPBD Sangihe.
Kepala Pos SAR Tahuna, Steven Lumowa yang juga bertindak sebagai instruktur pada pelatihan tersebut, Kepala BPBD Kepulauan Sangihe, Rivo Pudihang, Komandan Kodim 1301/Sangihe, Letkol Inf. Rachmat Christanto S.IP, Perwakilan Komandan Lanal Tahuna, Perwakilan Polres Kepulauan Sangihe, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe. (Ryansengala)