Investasi Rp7,1 Triliun Ini Akan Dukung PE Sulut

Foto: rio noval/ wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Sulut.

MANADO – Bank Indonesia (BI), masih optimistis dengan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut) pada  2020 depan.

Bacaan Lainnya

Pariwisata akan menjadi salah satu sumber alternative utama dari pertumbuhan ekonomi di Sulut, ini dijelaskan oleh Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Sulut, Arbonas Hutabarat dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan BI 2019 pagi tadi.  “Ini sejalan dengan visi nasional untuk menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, yang akan menjadi salah satu destinasi super prioritas di Indonesia,” kata Arbonas.

Dia kemudian merunut data dari World Economic Forum dimana, daya saing pariwisata Indonesia berada di posisi 40 atau masih di bawah Thailand dan Malaysia. “Beberapa hal perlu untuk dioptimalkan untuk mendorong sektor pariwisata ini Untuk dapat terus meningkatkan kedatangan wisman” tuturnya sembari menyebut perluasan pasarpasar turis di luar turis Tiongkok perlu dilakukan, terutama pada turis-turis Eropa dan Amerika yang umumnya memiliki kualitas pengeluaran yang lebih tinggi.

Dia juga menyebut sisi geografis Sulut yang potensial karena dikelilingi oleh megahub dunia seperti Singapore, Hongkong, Kuala Lumpur dan Bangkok perlu di dimanfaatkan dengan menjalin kerjasama dengan maskapai-maskapai internasional terutama maskapai yang tergolong low cost carrier untuk menekan biaya perjalanan. 

Secara umum, BI yakin bahwa Pengembangan KEK pariwisata Likupang akan mendatangkan total investasi di Sulut sebesar Rp7,1 Triliun dalam beberapa tahun ke depan. Selain, diprediksi akan memberikan kontribusi pada pendapatan devisa sebesar Rp22,5 Triliun pada tahun 2030 mendatang. “SDM juga harus disiapkan semaksimal mungkin untuk Ikut berkontribusi,” tambahnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut per Oktober 2019 ini kedatangan para turis mancanegara masih didominasi oleh Tiongkok sebanyak 8.845 orang, diikuti oleh Jerman dengan 329 orang serta Amerika serikat dengan 197 orang. “Ini data yang kami ambil dari pintu masuk Bandara Sam Ratulangi. Meningkat 24,56 persen dibanding 2018 lalu,” tambah Kepala BPS Sulut Atteng Hartono. (Graceywakary)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *